Anda
penggemar teh? Seberapa seringkah anda mengkonsumsi teh setiap hari?
Manfaat apa sajakah yang anda rasakan? Tahukah anda bahwa teh adalah
faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat?
Secangkir
teh baik untuk perkembangan otak karena memperlambat kerusakan sel dan
menjaga daya ingat agar tetap tajam walaupun di usia lanjut. Sebuah
penelitian di Singapura selama empat tahun oleh para ilmuwan tersebut
telah membuktikan manfaat teh bagi perkembangan otak.
Setiap
jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama. Banyak orang tidak
menyadari besarnya manfaat teh untuk kesehatan tubuh kita. Teh itu
murah, tidak beracun dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas secara
teratur.
Para ilmuwan menemukan senyawa alami teh yang disebut catechin.
Senyawa tersebut terbukti dapat melindungi sel-sel otak dari
pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan dapat tetap
menjaga kemampuan kognitif otak.
Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi. Teh mengandung protein alami theanine, yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan kelelahan.
Kerusakan
sel otak, disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen,
stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang
menggiring penderita pada dementia yaitu penyakit gangguan fungsi
kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit
serius lainnya.
Para
ilmuwan meneliti dan mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang
China yang berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember
2005. Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan
dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka
juga dimonitor.
Sekitar
38 persen tidak minum teh. Dua puluh sembilan persen minum hanya satu
jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh. Dua pertiga dari para
peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di
antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan
nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.
Teh
merupakan salah satu faktor yang membuat sel-sel otak tetap aktif dan
bertenaga. Namun, meminum teh tanpa didukung kebiasaan sehat lainnya,
juga kurang bermanfaat. Anda juga harus mempunyai kebiasaan untuk hidup
sehat. Makan makanan yang bergizi tinggi dan berolahraga secara teratur.
(Dari berbagai sumber – Red)
Filed under: Info Sehat, Obat - Obatan Alami | 3 Comments »
Kopi Ringankan Penyakit Hati
Posted on July 9, 2008 by Alexander Nugraha
Minum
kopi secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit hati yang
disebabkan konsumsi alkohol. Penelitian di AS menunjukkan, risiko
pembentukan penyakit cirrhosis karena alkohol menurun hingga 22 persen
untuk setiap cangkir kopi yang diminum setiap hari. Meskipun demikian,
para ahli yang melaporkan temuannya dalam Archieves of Internal Medicine
mengingatkan bahwa mengurangi konsumsi alkohol adalah cara yang paling
efektif mencegah kerusakan hati.
Proses Kerusakan Hati
Hati
yang normal halus dan kenyal bila disentuh. Ketika hati terinfeksi
suatu penyakit (misalnya Hepatitis C), hati menjadi bengkak. Sel hati
mulai mengeluarkan enzim alanin aminotransferase ke darah. Keadaan ini
dapat mengidentifikasi apakah hati sudah rusak atau belum. Bila
konsentrasi enzim tersebut lebih tinggi dari normal, itu adalah tanda
hati mulai rusak. Sewaktu penyakit hati berkembang, perubahan dan
kerusakan hati meningkat.
Fibrosis dan Sirosis
Setelah
membengkak, hati mencoba memperbaiki dengan membentuk bekasluk atau
parut kecil. Parut ini disebut “fibrosis”, yang membuat hati lebih sulit
melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut
terbentuk dan mulai menyatu, dalam tahap selanjutnya disebut “sirosis”.
Kerusakan
yang berulang, area besar hati yang rusak dapat menjadi permanen dan
menjadi koreng. Darah tidak dapat mengalir dengan baik pada jaringan
hati yang rusak. Hati mulai menciut dan menjadi keras. Penyakit
Hepatitis C kronis biasanya dapat menyebabkan sirosis sama seperti
kelebihan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Fungsi Hati Rusak dan Kanker Hati
Sewaktu
sirosis bertambah parah, hati tidak dapat menyaring kotoran, racun, dan
obat yang ada dalam darah. Hati tidak lagi dapat memproduksi “clotting
factor” untuk menghentikan pendarahan. Cairan tubuh terbentuk pada
abdomen dan kaki, pendarahan pada usus sering terjadi, dan biasanya
fungsi mental menjadi lambat. Pada titik ini, transplantasi hati adalah
pilihan satu-satunya.
Kerusakan
sel hati diikuti dengan perubahan gen sel yang dapat berkembang menjadi
kanker. Pasien Hepatitis C kronis memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita “hepatocellular carcinoma”, suatu tipe tumor hati.
Pencegahan Kerusakan Hati
Sirosis
dapat dihentikan dan kadang kala dapat dicegah. Untuk pasien Hepatitis C
kronis, sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati
dimana sirosi lebih buruk. Selain itu, jika anda penderita penyakit
Hepatitis C hindari alkohol secara total. Juga jangan minum alkohol
dengan acetaminophen (merupakan kandungan obat sakit kepala dan flu),
karena bila dikonsumsi berbarengan dapat menyebabkan kondisi “hepatitis
fulminant”, yang dapat menyebabkan fungsi hati rusak total. Minumlah
kopi secara teratur setiap hari yang terbukti dapat menurunkan risiko
penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol.
Hubungan Hepatitis C dengan Penyakit Lain
HIV
(penyebab AIDS) dan Hepatitis C memiliki beberapa kemiripan dan
perbedaan yang penting. Keduanya adalah virus yang dapat menyebabkan
penyakit kronis. Beberapa faktor resiko seperti penggunaan obat injeksi
dan transfusi darah sebelum tahun 1992 sering ditemukan kedua virus
tersebut. Sekarang ini, hampir sepertiga penderita HIV, terutama yang
terinfeksi dari transfusi dan jarum suntik, juga terinfeksi virus
Hepatitis C.
Penderita
yang terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV, Hepatitis C kronisnya lebih
cepat dibanding yang HIV-nya negatif. Diperkirakan sekitar 180 juta
penduduk dunia terinfeksi hepatitis C atau sekitar 3 persen dari
populasi. Sehingga infeksi Hepatitis C lebih banyak dibandingkan HIV.
Meskipun
semua virus Hepatitis mempengaruhi hati, Hepatitis C berbeda dengan
Hepatitis B dan Hepatitis A. Perbedaan besarnya adalah tidak ada vaksin
untuk Hepatitis C. Virus Hepatitis B sering kali ditularkan melalui
hubungan seksual. Hepatitis A, berbeda dengan Hepatitis B dan C tidak
menyebabkan penyakit kronis.
Penderita
Hemofilia memiliki resiko terinfeksi melalui darah lebih tinggi
dibandingkan populasi lainnya karena mereka secara teratur menjalani
transfusi darah dan menerima produk darah lainnya.
Pada
tahun 1987, prosedur inaktivasi virus mulai diberlakukan di bank darah.
Dengan prosedur ini telah dilakukan pemusnahan besar-besaran pada darah
yang ada karena adanya virus Hepatitis C. Namun demikian penderita
Hemofilia yang menerima produk darah sebelum tahun tersebut memiliki
resiko tinggi terinfeksi Hepatitis C. (Dari berbagai sumber – Red)